Muhammad Zuhri

Teknik Informatika

Jurnal Testing dan QA Perangkat Lunak


Pengujian Black Box pada Sistem Aplikasi Informasi Data Kinerja Menggunakan Teknik Equivalence Partitions


Andri Ricat Sinulingga1, Muhammad Zuhri2, Rizky Budi Mukti3, Ziasyifa4, Aries Saifudin5

Teknik Informatika, Universitas Pamulang, Tangerang Selatan, Indonesia
1andriricat86@gmail.com, 2m.zuhri13@gmail.com, 3rizkybudi86@gmail.com,4ziasyifa790@gmail.com5aries.saifudin@unpam.ac.id

Submitted Date: January 30th, 2020               Reviewed Date: January 30th, 2020
  Revised Date: January 31st, 2020                 Accepted Date: January 31st, 2020

Abstrack

       Software that contains defects (errors) can cause harm. Losses caused can affect all stakeholders. Losses can take the form of financial, time, and others. So before the software is implemented it needs to be tested. Testing on an application aims to check whether a program is running properly or not. In testing this software will use Blackbox Testing. Black Box Testing Method consists of several techniques, including Equivalence Partitions, Boundary Value Analysis, Sample Testing, and so on. Among the many testing techniques, in this study the testing technique was chosen using Equivalence Partitions. Equivalence Partitions technique is a test based on data input on each form in the performance data application application system, each menu input will be tested and grouped according to function whether it is valid or invalid. Testing is done on 4 forms that will be filled with data form added jobdesk, form added work targets, form edit work targets, form approve work targets, and employee performance while in the company. The test results show that there are still many shortcomings when validating the data to be entered, so that it can cause the data stored in the database does not match the expected data. The results of this test can be used as input to improve the application of performance data for the future

Keyword: Application, Testing, Black Box, Equivalence Partitions


Abstrak

             Perangkat lunak yang mengandung cacat (kesalahan) dapat menimbulkan kerugian. Kerugian yang diakibatkan dapat berdampak pada semua stakeholder. Kerugian dapat berbentuk finansial, waktu, dan lain-lain. Sehingga sebelum perangkat lunak diimplementasikan perlu dilakukan pengujian. Pengujian pada suatu aplikasi bertujuan untuk memeriksa apakah sebuah program telah berjalan dengan semestinya atau tidak. Pada pengujian perangkat lunak ini akan menggunakan Blackbox Testing. Metode Black Box Testing terdiri atas beberapa teknik, antara lain Equivalence Partitions, Boundary Value Analysis, Sample Testing, dan sebagainya. Di antara banyak teknik pengujian tersebut, pada penelitian ini dipilih teknik pengujian menggunakan Equivalence Partitions. Teknik Equivalence Partitions merupakan sebuah pengujian berdasarkan masukan data pada setiap form yang ada pada sistem aplikasi informasi data kinerja, setiap menu masukan akan dilakukan pengujian dan dikelompokkan berdasarkan fungsinya baik itu bernilai valid ataupun tidak valid. Pengujian dilakukan pada 4 form yang akan diisi dengan data form tambah jobdesk, form tambah target kerja, form edit target kerja, form approve target kerja, serta kinerja karyawan selama di perusahaan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa masih terdapat banyak kekurangan saat melakukan validasi data yang akan dimasukkan, sehingga dapat menyebabkan data yang disimpan pada database tidak sesuai dengan data yang diharapkan. Hasil pengujian ini dapat dijadikan masukan untuk memperbaiki aplikasi data kinerja untuk masa yang akan datang.

Kata Kunci: Aplikasi, Pengujian, Black Box, Equivalence Partitions.


1.    Pendahuluan
       Pengujian pada sebuah program sangat penting untuk dilakukan untuk memeriksa semua kesalahan yang ada pada program tersebut agar tidak terjadi kerugian yang akan ditimbulkan dari kesalahan tersebut, sehingga sangat perlu untuk melakukan pengujian untuk mengurangi terjadinya kesalahan yang merugikan tersebut (Ningrum, Suherman, Aryanti, Prasetya, & Saifudin, 2019).
          Pada Sistem Aplikasi Informasi Data Kinerja ini bertujuan untuk mengetahui kualitas seorang karyawan. Hasil dari penilaian dalam Sistem Aplikasi Informasi Data Kinerja ini dapat memberikan  sebuah  pertimbangan  bagi manager atau atasan dalam  pengambilan  keputusan  untuk menilai baik dan buruk kinerja karyawan (MZ, 2016).
       Metode Black Box Testing adalah sebuah metode yang digunakan untuk menguji sebuah perangkat lunak tanpa harus memperhatikan hal detail perangkat lunak. Pengujian ini hanya memeriksa nilai keluaran berdasarkan nilai masukan masing-masing (Hanifa, Alit, & Sugiarto, 2016). Proses Black Box Testing dengan cara mencoba memasukan data pada setiap formnya. Pengujian ini sangat diperlukan untuk mengetahui apakah program tersebut berjalan sesuai dengan yang diinginkan atau tidak (Wahyudi, Utami, & Arief, 2016).
          Berdasarkan dari observasi yang dilakukan dalam menilai karyawan bekerja dengan baik atau tidak masih menggunakan cara yang manual yang cenderung tidak akurat, khususnya bagi atasan atau manajernya dan perusahaan. Dari permasalahan yang ada, dibutuhkan sebuah aplikasi penunjang keputusan penilaian data kinerja yang diharapkan dengan adanya aplikasi tersebut akan dapat memberikan keuntungan bagi manajer dan perusahaan (Krismadi, Lestari, Pitriyah, Mardangga, Astuti, & Saifudin, 2019).
         Ada beberapa teknik dalam pengujian menggunakan Black Box Testing, salah satunya adalah menggunakan teknik Equivalence Partitions (Hidayat & Muttaqin, 2018). Equivalence Partitions merupakan sebuah pengujian berdasarkan masukan data pada setiap form yang ada pada sistem aplikasi informasi data kinerja, setiap menu masukan akan dilakukan pengujian dan dikelompokkan berdasarkan fungsinya, baik itu hasilnya valid atau tidak valid (Hidayat & Mahmudin, 2018).

2.    Metodologi
          Pengujian yang dilakukan pada aplikasi informasi data kinerja ini menggunakan masukan data acak yang bertujuan untuk memastikan sistem menolak untuk menyimpan data masukan pada database, sehingga sistem dikatakan layak untuk digunakan (Nurudin, Jayanti, Saputro, Saputra, & Yulianti, 2019).  Dalam penelitian ini akan dilakukan beberapa tahapan. Pada tahapan pertama diawali dengan menentukan Test Case perangkat lunak yang akan diuji dengan metode Equivalence Partitions kemudian menginisialisasi standar grade partition masukan dan keluaran. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data berupa dokumentasi pengujian dengan metode Equivalence Partitions dan nilai tingkat efektifitas metode Equivalence Partitions (Kesuma Jaya, Gumilang, Wati, Andersen, & Desyani, 2019).
        Pada hasil pengujian terdapat tabel Test Case yang berfungsi untuk menyimpulkan apakah sistem berhasil dalam pengujian tipe tersebut atau tidak (Arochman, Darmawan, & Santoso, 2016). Berikut terdapat penjelasan dari tabel Test Case.




Gambar 1 Form Tambah Jobdesk



Dari form pada Gambar 1 ada beberapa rencana pengujian. Kolom Karyawan diisi dengan memilih nama karyawan untuk menyelesaikan jobdesk, kolom Nama Job diisi sesuai pekerjaan yang ingin diberikan oleh manajer atau atasan, kolom Tanggal Mulai diisi sesuai pekerjaan dimulainya tanggal berapa dan tidak boleh kosong, kolom Tanggal Selesai diisi sesuai tanggal selesai yang diberikan oleh manajer atau atasan dan tidak boleh kosong, kolom Keterangan diisi sesuai keterangan yang ingin diberikan manajer atau atasan dan boleh kosong.



Tabel 1. Rancangan Test Case Form Tambah Jobdesk
ID
Deskripsi
Hasil yang diharapkan
A01
Memilih “Karyawan” yang akan diberikan jobdesk, mengisi “Nama Job”, menentukan “Tanggal Mulai” dan “Tanggal Selesai”, mengisi “Keterangan”, kemudian klik tombol “Simpan”
Sistem mampu menyimpan data ke dalam database dan halaman list jobdesk menampilkan data yang sudah dimasukan
A02
Tidak memilih “Karyawan” yang akan diberikan jobdesk, tidak mengisi nama job, tidak menentukan “Tanggal Mulai” dan “Tanggal Selesai”, kemudian klik tombol “Simpan”
Sistem menolak untuk menyimpan data dan menampilkan pesan peringatan, mohon data diisi


 

Gambar 2 Form Tambah Target Kerja



Dari form pada Gambar 2 ada beberapa rencana pengujian. Kolom Jobdesk diisi dengan memilih jobdesk untuk mengambil jobdesk, kolom Tanggal Mulai diisi sesuai keinginan karyawan kapan untuk memulai jobdesk tersebut dan tidak boleh kosong, kolom Keterangan diisi sesuai keterangan yang ingin diberikan karyawan dan boleh kosong.




Tabel 2. Rancangan Test Case Form Tambah Target Kerja
ID
Deskripsi
Hasil yang diharapkan
B01
Memilih “Jobdesk” yang akan dikerjakan, menentukan “Tanggal Mulai”, mengisi “Keterangan”, kemudian klik tombol “Simpan”
Sistem mampu menyimpan data ke dalam database dan list target kerja menampilkan data yang sudah dimasukan
B02
Tidak memilih“Jobdesk” yang akan diberikan jobdesk, tidak menentukan “Tanggal Mulai”, kemudian klik tombol “Simpan”
Sistem menolak untuk menyimpan data dan menampilkan pesan peringatan, mohon data diisi




Gambar 3 Form Edit Target Kerja

Dari form pada Gambar 3 ada beberapa rencana pengujian. Kolom Jobdesk tidak dapat diedit, kolom Tanggal Selesai diisi sesuai kapan karyawan menyelesaikan jobdesk tersebut dan tidak boleh kosong, kolom Keterangan diisi sesuai keterangan yang ingin diberikan karyawan dan boleh kosong.



Tabel 3. Rancangan Test Case Form Edit Target Kerja
ID
Deskripsi
Hasil yang diharapkan
C01
Memilih “Jobdesk” yang akan dikerjakan, menentukan “Tanggal Selesai”, mengisi “Keterangan”, kemudian klik tombol “Simpan”
Sistem mampu menyimpan data ke dalam database dan list target kerja menampilkan data yang sudah dimasukan
C02
Tidak menentukan “Tanggal Selesai”, kemudian klik tombol “Simpan”
Sistem menolak untuk menyimpan data dan menampilkan pesan peringatan, mohon data diisi



Gambar 4 Form Approve Target Kerja

Dari form pada Gambar 4 ada beberapa rencana pengujian. Kolom Jobdesk tidak dapat diedit, kolom Tanggal Selesai tidak dapat diedit, kolom Tanggal Mulai tidak dapat diedit, kolom Keterangan tidak dapat diedit, kolom Nilai hanya dapat diisi dengan angka dan tidak boleh kosong, kolom Nilai Kreatifitas hanya dapat diisi dengan angka dan tidak boleh kosong, kolom Nilai Attitude hanya dapat diisi dengan angka dan tidak boleh kosong.



Tabel 4. Rancangan Test Case Form Approve Target Kerja
ID
Deskripsi
Hasil yang diharapkan
D01
Masukan Nilai “80”, Masukan Nilai Kreatifitas “90”, Masukan Nilai Attitude “100”, kemudian klik tombol “Simpan”
Sistem mampu menyimpan data ke dalam database dan list approve menampilkan nilai karyawan yang sudah dimasukan
D02
Masukan Nilai “AAA”, Masukan Nilai Kreatifitas “BBB”, Masukan Nilai Attitude “CCC”, kemudian klik tombol “Simpan”
Sistem menolak untuk menyimpan data dan menampilkan pesan peringatan, mohon data diisi dengan angka



3.    Hasil dan Pembahasan
Setelah membuat rancangan pengujian, selanjutnya diterapkan dengan melaksanakan pengujian. Pengujian dilaksanakan dengan mengikuti deskripsi pengujian. Hasilnya kemudian dicatat di kolom hasil pengujian. Kesimpulan dibuat berdasarkan penilaian kesesuaian antara hasil pengujian dengan hasil yang diharapkan. Jika hasil pengujian sesuai harapan maka disimpulkan Sesuai/Berhasil. Jika hasil pengujian tidak sesuai hasil yang diharapkan maka disimpulkan Salah/Gagal. Hasil pengujian yang telah dilakukan ditunjukkan pada Tabel 5.



Tabel 5. Hasil Pengujian
ID
Deskripsi
Hasil yang diharapkan
Hasil Pengujian
Kesimpulan
A01
Memilih “Karyawan” yang akan diberikan jobdesk, mengisi “Nama Job”, menentukan “Tanggal Mulai” dan “Tanggal Selesai”, mengisi “Keterangan”, kemudian klik tombol “Simpan”
Sistem mampu menyimpan data ke dalam database dan halaman list jobdesk menampilkan data yang sudah dimasukan
Menampilkan halaman list jobdesk yang sudah dimasukan oleh manajer.
Berhasil
A02
Tidak memilih “Karyawan” yang akan diberikan jobdesk, tidak mengisi nama job, tidak menentukan “Tanggal Mulai” dan “Tanggal Selesai”, kemudian klik tombol “Simpan”
Sistem menolak untuk menyimpan data dan menampilkan pesan peringatan, mohon data diisi
Tidak menyimpan data dan tidak menampilkan halaman jobdesk yang sudah dimasukan oleh manajer.
Berhasil
B01
Memilih “Jobdesk” yang akan dikerjakan, menentukan “Tanggal Mulai”, mengisi “Keterangan”, kemudian klik tombol “Simpan”
Sistem mampu menyimpan data ke dalam database dan list target kerja menampilkan data yang sudah dimasukan
Menampilkan hasil masukan dari tanggal mulai jobdesk yang sudah di isi.
Berhasil
B02
Tidak memilih“Jobdesk” yang akan diberikan jobdesk, tidak menentukan “Tanggal Mulai”, kemudian klik tombol “Simpan”
Sistem menolak untuk menyimpan data dan menampilkan pesan peringatan, mohon data diisi
Tidak menyimpan data dan tidak menampilkan hasil masukan dari tanggal mulai jobdesk
Berhasil
C01
Memilih “Jobdesk” yang akan dikerjakan, menentukan “Tanggal Selesai”, mengisi “Keterangan”, kemudian klik tombol “Simpan”
Sistem mampu menyimpan data ke dalam database dan list target kerja menampilkan data yang sudah dimasukan
Menampilkan halaman data list target kerja yang sudah dimasukan
Berhasil
C02
Tidak menentukan “Tanggal Selesai”, kemudian klik tombol “Simpan”
Sistem menolak untuk menyimpan data dan menampilkan pesan peringatan, mohon data diisi
Tidak menyimpan data dan menampilkan pesan peringatan
Berhasil
D01
Masukan Nilai “80”, Masukan Nilai Kreatifitas “90”, Masukan Nilai Attitude “100”, kemudian klik tombol “Simpan”
Sistem mampu menyimpan data ke dalam database dan list approve menampilkan nilai karyawan yang sudah dimasukan
Menyimpan data dan list approve menampilkan nilai karyawan yang sudah dimasukan
Berhasil
D02
Masukan Nilai “AAA”, Masukan Nilai Kreatifitas “BBB”, Masukan Nilai Attitude “CCC”, kemudian klik tombol “Simpan”
Sistem menolak untuk menyimpan data dan menampilkan pesan peringatan, mohon data diisi dengan angka
Tidak menyimpan data dan tidak menampilkan nilai karyawan yang sudah dimasukan
Berhasil



        Pada sistem aplikasi informasi data kinerja ini ada beberapa jumlah form yang diuji, 4 form dengan form tambah jobdesk diuji sebanyak 2 kali,, form tambah target kerja diuji sebanyak 2 kali, form edit target kerja diuji sebanyak 2 kali dan form approve target kerja diuji sebanyak 2 kali. Jadi total pengujian ada 8 kali. Jumlah form yang ditemukan adanya error atau bug pada proses pengujian fungsional. Untuk meningkatkan fungsi dari perangkat lunak maka harus memiliki suatu prosedur yang jelas, agar mendapatkan hasil yang valid.

4.    Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan yang telah dibahas sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa pengujian perangkat lunak menggunakan metode Black Box berfokus pada masukan dan keluaran dapat menginformasikan kesesuaian perangkat lunak yang dikembangkan dengan spesifikasi sistem yang ditetapkan. Teknik Equivalance Partitions dapat membantu proses pembuatan kasus pengujian dan menentukan kualitas serta menemukan kesalahan yang ada, dan menjamin aplikasi yang diuji sesuai dengan fungsional yang diinginkan.

5.    Saran
Berdasarkan proses pengujian dan hasil pembahasan pengujian peragkat lunak Sistem Aplikasi Informasi Data Kinerja masih perlu untuk kembangkan. Adapun saran untuk pengembangan aplikasi berikutnya yaitu menggunakan metode selanjutnya degan metode White Box Testing agar dapat mengetahui setiap detail perancangan dari  pembuatan struktur perangkat lunak ini, serta dapat mencoba teknik-teknik pengujian Black Box Testing lainnya agar mengetahui kualitas perangkat lunak jauh lebih baik untuk menemukan kesalahan.




Referensi

Arochman, Darmawan, A. S., & Santoso, F. H. (2016). Otomatisasi Desain Test Case Pengujian Perangkat Lunak Metode Black-Box Testing Dengan Teknik Equivalence Partitioning Menggunakan Algoritma Genetika. ictech arochmanmk , 47-52.
Hanifa, U., Alit, R., & Sugiarto. (2016). Penggunaan Metode Black Box Pada Pengujian Sistem Informasi Surat Keluar Masuk. Jurnal Teknik Informatika , 34-38.
Hidayat, & Mahmudin. (2018). Pengujian Sistem Informasi Pendaftaran dan Pembayaran Wisuda Online Menggunakan Black Blox testing dengan Menggunakan Metode Equivalence Partitioning dan Boundary Value Analysis. Jurnal Teknik Informatika UNIS, 6(1) , 25-29.
Hidayat, T., & Muttaqin, M. (2018). Pengujian Sistem Informasi Pendaftaran dan Pembayaran Wisuda Online Menggunakan Black Box Testing dengan Metode Equivalence Partitioning dan Boundary Value Analysis. Jurnal Teknik Informatika UNIS , 23-27.
Kesuma Jaya, M. S., Gumilang, P., Wati, T., Andersen, Y. P., & Desyani, T. (2019). Pengujian Black Box pada Aplikasi Sistem Penunjang Keputusan Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil Menggunakan Teknik Equivalence Partitions. Jurnal Informatika Universitas Pamulang 4(4) , 131-136.
Krismadi, A., Lestari, A. F., Pitriyah, A., Mardangga, I. W., Astuti, M., & Saifudin, A. (2019). Pengujian Black Box Berbasis Equivalence Partitions pada Aplikasi Seleksi Promosi Kenaikan Jabatan. Jurnal Teknologi Sistem Informasi dan Aplikasi 2(4) , 155-161.
MZ, M. K. (2016). Pengujian Perangkat Lunak Metode Black-Box Berbasis Equivalence Partitions Pada Aplikasi Sistem Informasi Sekolah. Jurnal Mikrotik , 2-8.
Ningrum, F. C., Suherman, D., Aryanti, S., Prasetya, H. A., & Saifudin, A. (2019). Pengujian Black Box pada Aplikasi Sistem Seleksi Sales Terbaik Menggunakan Teknik Equivalence Partitions. Jurnal Informatika Universitas Pamulang 4(4) , 125-130.
Nurudin, M., Jayanti, W., Saputro, R. D., Saputra, M. P., & Yulianti. (2019). Pengujian Black Box pada Aplikasi Penjualan Berbasis Web Menggunakan Teknik Boundary Value Analysis. Jurnal Informatika Universitas Pamulang 4(4) , 143-148.
Wahyudi, R., Utami, E., & Arief, M. R. (2016). Sistem Pakar E-Tourism Pada Dinas Pariwisata D.I.Y Menggunakan Metode Forward Chaining. Jurnal Ilmiah DASI , 67-75.

 







0 komentar:

Posting Komentar

Follow Us

Recent Posts

LightBlog

BTemplates.com

Labels